Bukittinggi-Komisi Pemilihan Umum kota Bukittinggi menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Pembentukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk Pemilu 2024, di Grand Rocky Hotel Bukittinggi pada Kamis (07/12).
Ketua KPU kota Bukittinggi Satria Putera menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara Rakor KPPS.
Dalam sambutannya ia menyampaikan, kemarin Rabu (06/12) kita sudah mensosialisasikan pembentukan KPPS, dan hari ini kita melakukan koordinasi dengan stakeholder se-kota Bukittinggi.
"Di Kota Bukittinggi terdapat 365 TPS dan kita membutuhkan sekitar 2500 KPPS, kita mencari orang yang layak dan pantas dan kami membutuhkan bantuan dari bapak ibu semua, " ujar Satria
Menurut dia, tugas KPPS itu lumayan berat tetapi kalau simulasi perhitungan pencoblosan itu berkemungkinan selesai sampai jam 23.00 WIB.
"Kita berharap Pemilu yang akan kita laksanakan pada Rabu 14 Februari 2024 bisa terlaksana dengan baik aman, lancar, tertib dan target kita secara nasional 82% bisa tercapai, " harap Satria.
Ketua Divisi Hukum KPU kota Bukittinggi Rifa Yanas menyampaikan,
Dalam rangka menuju pemilu 2024 yang akan datang, kita sudah berupaya mensosialisasikan kepada panitia adhok serta dari kelompok masyarakat.
"Dan hari ini kita membutuhkan saran dan masukan kepada hadirin yang hadir pada hari ini, bagaimana pemilu 2024 bisa terlaksana dengan baik, " sebut Rifa.
Ia menambahkan, kita yakin dan percaya masing masing bapak ibu sudah memiliki ketersediaan SDM yang baik di setiap Kelurahan dan Kecamatan.
Baca juga:
Doa Bersama Kemenkumham Jelang KTT G20 Bali
|
"Kita selalu meminta dukungan dan arahan serta masukan dan kita bersama-sama untuk selalu setia dan sekata bagaimana pemilu 2024 nanti bisa berjalan dengan lancar, " tuturnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua KPU kota Bukittinggi Satria Putra, dan Sekretaris KPU, ketua Bawaslu camat dan lurah se-kota Bukittinggi, Kepala BPJS dan Ketenagakerjaan kota Bukittinggi atau yang mewakili, Kasat Intel, insan pers dan hadirin undangan.
Selanjutnya Kepala BPJS ketenagakerjaan serta Kesehatan juga menyampaikan beberapa point point terkait jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan.(LindaFang).