Bukittinggi--Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) , melakukan aksi demonstrasi damai di Halaman Kantor DPRD Kota Bukittinggi pada Kamis(08/09).
Dalam penyampaian aspirasinya kepada beberapa anggota DPRD, salah satu perwakilan dari IMM menyampaikan 4 tuntutan dimana mereka berharap agar bisa ditindaklanjuti ke Pemerintah Pusat.
Baca juga:
Tony Rosyid: Siapa Pasangan Ideal Anies?
|
"Kami dari ikatan mahasiswa Muhammadiyah dan juga aktifis yang ada di kota Bukittinggi kami merespon dengan pemerintah republik Indonesia dengan adanya 4 tuntutan kami,
1.Kami melihat bahwa Pemerintah Indonesia tidak taat kepada konstitusi Republik Indonesia.
2. Kami menolak kenaikan BBM bersubsidi di Indonesia dengan pertimbangan yakni:
a.Konstitusi UUD 1945 terkhusus berbicara tentang ekonomi pada pasal 33 yang isinya pada bahwa bumi air dan isinya dikuasai oleh negara dan untuk kesejahteraan rakyat
b.Pasal 7 ayat 1 UUD 1945 no 30 tahun 2007, tentang harga energi yang ditetapkan berdasarkan nilai perekonomian keadilan
3.Kami meminta pemerintah untuk mencabut kenaikan tarif dasar listrik
4.Kami meminta kepada Pemerintah RI untuk mengembalikan kepada sistem ekonomi kerakyatan
Sementara itu, disampaikan salah satu anggota DPRD Rusdi Nurman bahwa ia bangga sekali dengan kehadiran serta aspirasi para mahasiswa dari IMM Bukitttinggi.
"Kami klarifikasi kepada adik-adik Hari ini 8 September 2022 itu ada namanya agenda badan musyawarah yang mengatur segala bentuk kegiatan baik kegiatan yang internal maupun eksternal, jadi ada kegiatan beberapa anggota DPRD yang juga berada di luar daerah apakah itu studi banding kunjungan kerja dan lain-lain, " jelasnya.
Ditambahkan Rusdi, dan itu kami agendakan bukan hari ini bukan juga kemarin tetapi reviewnya sudah satu minggu yang lewat, dan karena sangat menghargai mengapresiasi adik-adik mahasiswa, kami kami hadir di sini menunggu.
"Saya, Pak Nur Hasra, Pak haji pak Abdurrahman, tadi pulang kunjungan kerja dari Payakumbuh dari Payakumbuh , dan langsung kami menuju kesini untuk segera menemui adik-adik yang sedang menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah, " ucapnya.
Menurut Rusdi, kami sampaikan pertama kami apresiasi ke tangan adik-adik dalam rangka respon cepat dan kritis terhadap situasi dan kondisi di Republik ini atas naiknya harga BBM bersubsidi dan hal-hal lain yang menyangkut kepada perekonomian rakyat.
"Hari ini kita bisa lihat bersama-sama bagaimana aparatur Negara, instrumen negara mengawal adik-adik dengan baik tentu dalam penyampaian sebuah aspirasi itu mempunyai dan dilindungi oleh hak undang-undang atau konstitusi demokratis itu sangat dijaga adik-adik kami menghargai, tetapi pada hari ini kami sama punya komitmen dan prinsip dengan adik-adik kami jadi tinggi juga sangat kritis dan menolak dan meminta pemerintah pusat untuk mengkaji kembali atas kenaikan BBM bersubsidi dan tarif dasar listrik termasuk hal-hal yang membenarkan masyarakat kita dalam situasi dan kondisi seperti ini, * imbuh Rusdi.
Ditambahkannya, tapi tentu sebagai penyelenggara daerah dengan pemerintah daerah kami juga diberi kewenangan ada tingkatan yang hirarki kalangan pemerintahan aspirasi adik-adik apa-apa yang menjadi tujuan maksud demo yang aksi damai pada hari ini tentu akan kami tampung akan kami sampaikan juga kepada tingkatan yang lebih tinggi daripada DPRD Provinsi ada DPR RI, dan kami juga semuanya adalah presentasi kami mempunyai fraksi di pusat atau di DPR RI bisa kita lihat bagaimana juga seluruh fraksi hampir seluruh Indonesia juga menolak kenaikan BBM
"Kami yakin dan percaya perjuangan adik-adik hari ini akan dicatat oleh sejarah, akan dicatat dengan tinta emas bahwasanya adik-adik datang ke DPRD, dan kami juga menyambut dari adik-adik kita berjuang bersama-sama dengan masyarakat kita di kota Bukittinggi, itu hantaran bagi kami untuk sementara, " terangnya.
Gelar aksi mahasiswa IMM tersebut berakhir dengan penandatanganan kesepakatan.
Dalam aksi damai tersebut dihadiri Kapolres Bukittinggi AKBP Wahyuni Sri Lestari, Kapolsek kota Bukittinggi Rita, puluhan anggota Polres Bukittinggi, anggota DPRD Bukittinggi Ibra Yaser, Rusdi Nurman, Wakil Ketua DPRD kota Bandung Nur Hasra dan Abd.Rahman.(LindaFang).